Bullying at UMD

When first looking at the numbers on bullying, they may surprise you. Over the last five years there have been a total of 14 reported incidents of bullying. “In the last calendar year there were…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Website is Dead

Saya punya kabar buruk.

Website is DEAD !!

15 tahun yang lalu saat internet baru booming, semua orang menyarankan anda untuk memiliki website bisnis anda sendiri.

Kini, di tahun 2019 banyak orang yang menyadari bahwa websitenya tidak berfungsi karena tidak lagi menghasilkan sales.

Padahal tujuan anda membuat website adalah agar bisnis anda semakin meningkat revenuenya, benar?

Mungkin anda bingung, karena di era digital saat ini seharusnya website semakin booming.

Tapi data tidak pernah berbohong dan makin hari website makin tidak efektif.

Anda membayar mahal website designer puluhan atau bahkan ratusan juta hanya untuk membuat sebuah website yang tidak berfungsi, hanya cantik dilihat tapi tidak menghasilkan sales.

Kira-kira website anda terlihat seperti ini:

Anda menarik pengunjung sebanyak-banyaknya ke website anda dari berbagai macam channel seperti google, facebook dll. Dengan tujuan agar terjadi konversi penjualan.

Mereka masuk, melihat-lihat lalu tertarik dan membeli. Itu impian anda.

Tapi faktanya, mereka masuk melihat-lihat sebentar lalu close tab.

Kenapa ini bisa terjadi?

Untuk memahami ini, mari kita lakukan sebuah simulasi.

Propek anda masuk ke website dengan tujuan untuk mendapatkan solusi bagi permasalahannya. Saat sampai di website mereka disambut oleh berbagai macam tombol, company profile, tulisan-tulisan, content, banner, pilihan-pilihan yang jika kursor diarahkan kesana maka akan semakin banyak muncul pilihan-pilihan lainnya. Dan ini membuat mereka kebingungan.

Satu prinsip utama dalam Direct Response Advertising yang harus anda ingat adalah.

Statistik mengatakan jika dalam 7 detik seseorang tidak menemukan apa yang mereka cari dalam sebuah website, maka mereka akan meng closenya.

Ini lah yang terjadi pada website tradisional saat ini.

Ibarat customer yang datang berkunjung ke sebuah toko lalu disambut oleh 10–20 orang yang masing-masing berbicara hal yang berbeda, bingung kan?

Lalu apa solusinya?

Mari kita mengenal sebuah metode yang bernama Sales Funnel.

Sales funnel dalam setiap stage nya hanya memiliki satu tujuan saja, satu objective, satu goal.

Saat kita menarik traffic dari berbagai channel, mereka akan masuk ke landing page, landing page ini memiliki satu tujuan saja yaitu untuk mendapatkan informasi mereka.

Disini kita akan memberikan sesuatu yang sangat mereka inginkan untuk ditukar dengan email dan nomor hp.

Sesuatu ini bisa berupa Free Reports, Voucher, Value Video, PDF Cheat Sheets dll.

Setelah mereka memberikan emailnya lalu mereka akan menuju ke halaman yang bercerita tentang bisnis atau produk anda.

Jika mereka tertarik untuk membeli maka mereka akan menekan satu tombol yang mengarah pada order page dengan beberapa upsell.

Proses ini lah yang disebut dengan sales funnel, prospek anda hanya fokus pada satu Call to Action di setiap stage nya.

Jika anda ingin mengetahui bagaimana sales funnel ini bekerja untuk bisnis anda, saya membuat sebuah Case Study khusus membahas tentang ini.

Metode ini terbukti mampu meningkatkan revenue client saya 2x bahkan 5x lipat dalam waktu yang relatif singkat.

For Your Success

-Radi

Add a comment

Related posts:

My Mastercard is Cooler than Yours

For my parents and their friends, it was a big deal when they got their first credit card. A bigger deal when they had several. Going out with friends or business partners, the ultimate status symbol…

Harmones are coordinating Complex Process

Harmones are coordinating Complex Process. Hormones are chemical messengers that travel throughout the body coordinating complex processes like growth, metabolism, and fertility..

I Met the Male Lead in Prison

About I Met the Male Lead in Prison Manga One day, I opened my eyes and found myself in… prison?! That’s right. Out of all the characters I could’ve reincarnated into, I woke up inside a 19+ rated…